Analisa Jurnal - Twister

Twister

information, download games applications.

BAAK Universitas Gunadarma

banner-blog-baak

Post Top Ad

Responsive Ads Here
Analisa Jurnal

Analisa Jurnal

Share This
Assalamualaikum Wr.wb , selamat dating para pembaca.
pada postingan saya kali ini, saya akan menganalisis dua buah jurnal dengan judul
Pengembangan Robot Pendeteksi Objek  Berdasarkan Warna Dengan Sensor Kamera Sebagai  Media Pembelajaran oleh Roni Setiawan dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Robot Pengikut Jalan dan Pendeteksi Objek Menggunakan Webcam dan Pendeteksi Objek menggunakan Webcam dan OpenCV oleh Priyatmadi dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
berikut analisa




ANALISA PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK  BERDASARKAN WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI  MEDIA PEMBELAJARAN



Jurnal   : PENGEMBANGAN ROBOT PENDETEKSI OBJEK  BERDASARKAN WARNA DENGAN SENSOR KAMERA SEBAGAI  MEDIA PEMBELAJARAN

Oleh    : Roni Setiawan

Dari     : Universitas Negeri Yogyakarta, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mekatronika





Abstrak



            Robotika berasal dari kata robot yang artinya perangkat elektronik yang dapat deprogram untuk melakukan otomasi terhadap suatu tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia. Jadi robotika yaitu studi yang berhubungan dengan pembuatan robot. Tujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui apakah robot ini mampu mendeteksi objek berdasarkan warna dengan sensor kamera.

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah robot pendeteksi objek  berdasarkan warna dengan sensor kamera ini mampu membantu sebagai media pembelajaran dan bagaimana cara robot ini bekerja. Mengetahui unjuk kerja dan tingkat kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek berdasarkan warna dengan sensor kamera.

Kata kunci : Analisa, robot, pembelajaran






BAB I

PENDAHULUAN



1.      Pendahuluan


1.1  Latar Belakang

Perkembangan komputer pada zaman modern ini amatlah pesat. Seiring dengan berkembangnya komputer dan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya, manusia pun membuat komputer menjadi semakin canggih untuk membantu kebutuhan manusia tersebut.

Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial. didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang berhadapan dengan konsep kebenaran sebagian. Saat logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah biner (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.

Sistem Pakar (Expert System) adalah program berbasis pengetahuan yang menyediakan solusi – solusi dengan kualitas pakar untuk suatu problema. Sistem pakar merupakan program komputer yang meniru prosses pemikiran dan pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu masalah tertentu. 

Program studi teknik mekatronika merupakan program studi yang mempelajari sistem otomasi dan robotika. Sistem otomasi merupakan bidang pengetahuan yang mempelajari tentang perpaduan antara kerja hardware dan software, sehingga akan terbentuk suatu mesin atau sistem yang multifungsi yang dapat digunakan untuk mempermudah kegiatan manusia.



Pembelajaran robotika memberikan pengetahuan secara umum tentang sistem robot, yaitu: struktur dan mekanik robot, sensor robot, otak atau kendali robot, driver atau catu daya sebuah robot, aktuator gerak robot, algoritma robot dan pengetahuan lainya tentang robot. Salah satu pokok 4 bahasan dalam robotika adalah robot vision. Pokok bahasan ini membahas tentang indera penglihatan pada robot.

Suatu robot seharusnya memiliki 3 kemampuan yaitu :

1) Kemampuan bergerak, dapat berupa kaki, tangan ataupun roda, 

2) Kemampuan indera/sensorik selayaknya manusia seperti penglihatan, pendengaran, keseimbangan, dan lain sebagainya.

3) Kemampuan berfikir/kecerdasan berfikir untuk mengambil keputusan. Semua kemampuan robot tersebut harus dirancang dan ditentukan  oleh pembuatnya.





1.2  Tujuan

Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui apakah robot pendeteksi objek  berdasarkan warna dengan sensor kamera ini mampu membantu sebagai media pembelajaran dan bagaimana cara robot ini bekerja. Mengetahui unjuk kerja dan tingkat kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek berdasarkan warna dengan sensor kamera.





1.3  Batasan Masalah
1. Apakah robot tersebut dapat membantu.

2. Metode apa yang digunakan pada robot tersebut.

3. Cara kerja robot tersebut.





























BAB II

RINGKASAN JURNAL



            Pada jurnal yang sudah saya analisis, robot ini memakai robot pendeteksi obyek menggunakan sensor kamera merupakan robot yang dirancang mempunyai indera penglihat yang mampu mendeteksi warna obyek. Obyek yang berupa benda dilihat oleh robot dan robot mengolah data-data berasal dari obyek tersebut khususnya data berupa warna obyek, yang selanjutnya berdasarkan data tersebut robot akan melakukan sebuah tindakan khusus yang telah diprogram sebelumnya oleh manusia.

Robot yang memiliki kemampuan mendeteksi obyek semacam ini lebih dikenal dengan robot vision. Masalah yang menjadi bahasan utama dalam robot vision adalah komputer vision. Menurut Law Lim Un Tung, dkk (2010: B-76), komputer vision bertujuan untuk membuat suatu keputusan yang berguna tentang obyek fisik nyata dan pemandangan berdasarkan gambar (image) yang didapat dari sensor.








BAB III

TINJAUAN PUSTAKA



Tujuan dari jurnal yang saya analisis ini adalah untuk menghasilkan robot pendeteksi obyek menggunakan sensor kamera yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran robotika. Penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tersebut diawali dengan pengembangan produk berupa media pembelajaran, setelah produk di evaluasi selanjutnya dilanjutkan dengan penelitian tindakan kelas.

            Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk melakukan perubahan yang baik terhadap materi pembelajaran yang dikenakan tindakan. Penelitian tindakan kelas tersebut dilaksanakan berdasarkan desain putaran sepiral.

            Pada jurnal lain yang bertemakan hamper sama, berjudul Robot Pengikut Jalan dan Pendeteksi Objek Menggunakan Webcam dan Pendeteksi Objek menggunakan Webcam dan OpenCV oleh Priyatmadi dari Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Cara kerja pada kedua jurnal tersebut kurang lebih sama, menggunakan sensor dan kamera.






BAB IV

PEMBAHASAN



1. Unjuk kerja robot pendeteksi obyek dengan sensor kamera berdasarkan warna sebagai media pembelajaran Data hasil pengujian unjuk kerja robot pendeteksi objek dengan sensor kamera adalah sebagai berikut:

a. Robot mampu mendeteksi objek berupa bola tenis bewarna orange. 

b. Kepala robot mampu mengikuti gerakan objek yang berada didepan robot.

c. Robot mampu mengenali objek, yaitu dengan cara mencari objek, kemudian mendekati dan menendang objek tersebut. 

2. Tingkat kelayakan robot pendeteksi obyek dengan sensor kamera sebagai media pembelajaran Kelayakan media pembelajaran berupa robot pendeteksi objek meliputi kelayakan media pembelajaran dan materi pembelajaran yang telah terbagi menjadi beberapa aspek. Tingkat kelayakan ini dapat dilihat dari hasil penelitian dengan menggunakan angket terhadap responden. Responden mengisi beberapa pernyataan yang telah disediakan, dan memberikan pendapat tentang media pembelajaran ini. Tingkat kelayakan media pembelajaran digolongkan menjadi 4 kategori yaitu sangat layak, layak, kurang layak dan tidak layak. Hasil penelitian menunjukan tingkat kelayakan yang diberikan oleh responden, yaitu:

a. Aspek kemanfaatan, presentase 80% dengan kategori layak.

b. Aspek rekayasa perangkat keras dan perangkat lunak, presentase 77% dengan kategori layak.

c. Aspek komunikasi visual, presentase 81% kategori sangat layak.

d. Aspek relevansi materi, presentase 77% dengan kategori layak.

e. Aspek teknis terhadap media pembelajaran, presentase 76% dengan kategori layak.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikatakan presentase rata-rata uji kelayakan media pembelajaran adalah 78,2% dengan kategori layak.






BAB V

KESIMPULAN



            Robot tersebut mampu mendeteksi objek dengan menggunakan kamera dan sensor sebagai alat pembantunya. Robot yang diteliti tersebut juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Metode yang dilakukan oleh robot tersebut ialah dengan melihat warna melalui kamera dan menggunakan sensor.



DAFTAR PUSTAKA






No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages