REVIEW FILM ARTIFICIAL INTELLIGENCE : AI (2001)
Istilah kecerdasan buatan bukan menjadi baahsa asing lagi untuk
masyarakat zaman sekarang. Seiring perkembangan waktu, teknologi semakin
berkembang dengan pesatnya. Begitu juga dengan dikenalnya istilah kecedasan
buatan atau artificial intelegence. Kecerdasan buatan adalah salah satu cabang
ilmu pengetahuan berhubungan dengan pemanfaatan mesin untuk memecahkan
persoalan yang rumit dengan cara yang lebih manusiawi. Kecerdasan buatan ini
dilkakukan dengan cara mengikuti/mencontoh karakteristik dan analogi berpikir
dari kecerdasan manusia dan menerapkannya sebagai algoritma yang dikenal oleh
computer. Salah satu film yang mengetengahkan tema kemanusiaan dengan cara yang
unik adalah Artificial Intelligence: AI (2001) atau yang dikenal dengan sebutan
sederhana AI. AI merupakan proyek yang digagas Stanley Kubrick (2001: A Space
Odyssey, A Clockwork Orange) yang ingin masyarakat dunia terbuka pada segala
perkembangan teknologi masa depan, khususnya dalam dunia robotik.
AI berlatar dunia futuristik di mana global warming telah mengakibatkan
sebagian besar sumber daya manusia untuk bertahan hidup semakin menipis. Saat
itu, teknologi yang diciptakan manusia telah mencapai tahap yang tidak pernah
dibayangkan sebelumnya, termasuk dalam hal robotik. Professor Hobby (William
Hurt) pimpinan perusahaan manufaktur robot Cybertronics menggagas pembiatan
robot anak yang memiliki cinta dan kasih sayang tulus dan tak bersyarat seperti
halnya cinta anak pada ibunya. Henry dan istrinya Monica (Frances O’Connor) yang
sedang berduka karena Martin (Jake Thomas), anak semata wayang mereka tengah
diinkubasi karena satu penyakit langka. Henry kemudian mengambil kesempatan itu
dan membawa pulang David (Haley Joel Osment), robot anak itu ke rumah. Awalnya
Monica takut sekaligus terkejut akan kemiripan David dengan manusia sungguhan.
Namun, seiring dengan waktu setelah Monica mengaktifkan fitur kasih sayang
David ditambah rasa keibuannya yang terbendung sejak Martin sakit
perlahan-lahan menimbulkan kasih sayang yang semakin besar. Hubungan Monica dan
David berubah dari canggung menjadi intim selayaknya ibu dan anak.
Kesembuhan dan kepulangan Martin secara tiba-tiba membuat kehadiran David
dalam keluarga Swinton sediikit demi sedikit dilupakan, meski Monica masih
sangat menyayanginya. Ada saat-saat di mana David digambarkan menjadi anak yang
mulai menyulitkan dan menakutkan, ketika ia melakukan segala cara demi mendapat
perhatian Monica dan bersaing dengan Martin. Akhirnya karena suatu kejadian
yang membahayakan Martin, Monica membuat keputusan nekat untuk membuang David.
Kasih sayang dan cinta David pada Monica yang tak pernah luntur membuatnya
berjuang untuk memulai perjalanan mencari Peri Biru yang dapat membuatnya
menjadi manusia sesungguhnya. Dengan menjadi manusia, David berharap Monica mau
mencintai dirinya. Ditemani dengan Gigolo Joe (Jude Law), perjuangan David
mencari Peri Biru semakin mendebarkan hingga ia menemukan suatu fakta bahwa ia
takkan bisa bersama dengan Monica untuk selamanya.
Pertemuan David dengan Joe yang membantunya berpetualang mencari petunjuk
di mana Peri Biru berada menjadi pelengkap yang menarik sekaligus membuat
cerita menjadi dinamis. Joe adalah karakter yang sepertinya memang diciptakan
sebagai pelindung David. Ketika Joe sempat membuat ragu dan mematahkan semangat
David dengan kata-kata menakutkannya bahwa Peri Biru hanyalah rekayasa manusia
yang benci pada robot karena pada akhir zaman hanya robot yang dapat bertahan
hidup, ia hanya bermaksud agar David tidak memaksakan kehendaknya yang dirasa
mustahil terjadi. Tetapi ketika David mengatakan bahwa ia melihat Peri Biru dan
ia akan pergi menemuinya, Joe mendukung keinginan David tersebut.
Bagian penutup film AI ini yaitu ketika David menyaksikan dengan mata
kepala sendiri bagaimana manusia mempelakukan robot-robot yang dianggap
membahayakan saat ia berada di Flesh Fair, ia menerima kenyataan pahit bahwa
dirinya tidaklah unik karena Professor Hobby telah memproduksi ratusan unit David
lain padahal ia mengira keunikannya-lah yang membuat Monica menyanyangi
dirinya. Lalu cerita masih dilanjutkan hingga 2000 tahun kemudian di mana
manusia telah musnah dan para robot atau yang dalam film ini disebut
mechanical/Mecha telah berevolusi menjadi semacam alien. Mecha yang telah
berevolusi tersebut membantu David pulang ke rumah dan bertemu Peri Biru (yang
merupakan wujud Mecha yang berevolusi juga). Setelah bertemu Peri Biru pun
keinginan David tidak terkabul.
Pada film ini juga diperlihatkan gambaran mengenai AI itu, bagaimana
manusia dapat menciptakan suatu robot yang dibekali dengan akal, perasaan dan
intuisi sehingga robot-robot di film ini terlihat sangat mirip dengan manusia
dan tingkah lakunya.
No comments:
Post a Comment